Sebuah Kisah Tentang Gulamo Na Tinutung

http://adfoc.us/40979764009727

Tahun lalu aku ada dinas ke Parsaoran City Dinas Sawah ''Jaga Apporik'' itulah Bahasa Tobanya,,hehehe. Parsaoran adalah Sebuah Desa yang cukup sederhana, baik dari bangunannya maupun dari orang-orangnya. Ditengah Desa masih banyak kita temukan pohon kelapa. Jumlah kendaraan belum begitu banyak sehingga tidak akan pernah terjadi kemacetan.
Satu hal yang sangat menarik bagiku di Desa Parsaoran, yaitu ikan bakar di Sawah. Makan ikan Bakar di sebuah Sawah yang berada persis di Pinggiran Kampung. Sebuah Gubuk dengan dinding terbuka. Kita bisa memandang jauh ke tengah Sawah. Suara Burung Emprit jelas terdengar dan angin berhembus menerpa wajah.
http://adfoc.us/40979764009727


Waktu itu kami membakar ikan Gulamo dan Jagung muda. Ada berbagai jenis  yang dibakar, ada kepiting Bakar dari sungai kecil, ada udang Sawah dan Kelapa muda, lengkap dengan sambalnya. Sambal seadanya, Ikan bakarnya benar-benar nikmat. Itulah ikan bakar paling enak yang pernah aku makan.
Beberapa bulan yang lalu aku ke Kampung sebelah. Disana aku diajak makan ikan bakar di sebuah Sawah yang pengunjungnya tidak ada sama sekali, ''haha,, emangnya tempat wisata''. Aku membayangkan kalau ikan bakar di Sawah itu pasti sangat enak.
Pengunjungnya saja tidak ada dan pesanan saya baru bisa saya nikmati hampir satu jam setelah saya pesan dari si tukang bakar. Tetapi aku sedikit kecewa karena ikan bakar tsb tidak se-luar biasa yang aku bayangkan.
Sudah sejak lama saya sangat menyukai ikan bakar. Apabila di satu pilihan menu ada tersedia ikan bakar, biasanya aku akan memilih menu tersebut.
Mungkin penyebabnya karena sejak kecil saya sudah diperkenalkan oleh orang tua saya dengan menu ikan bakar spesial yang kami kenal dengan “GULAMO NA TINUTUNG”
Sampai sekarang saya belum tau dari mana asal kata  “gulamo”. Gulamo yang juga kami kenal dengan nama “gabbas” adalah ikan laut yang diawetkan dengan cara diasinkan sehingga tahan sampai berbulan-bulan bahkan sampai tahunan.
Di kampung saya semua orang mengenal gulamo. Gulamo merupakan lauk utama sahabat nasi di waktu makan. Ibuku sering membeli gulamo di Parluasan setiap ingin belanja dapur, hari sabtu.
http://adfoc.us/40979764009727

Cara mengolah gulamo menjadi lauk yang siap disantap sangat gampang. Gulamo biasanya digoreng kering, digoreng sambal atau yang paling praktis “ditutung” (di bakar di atas bara api).
Dengan cara ditutung inilah cara yang paling sering dilakukan, sehingga dikenallah 'gulamo na tinutung. Waktu gulamo berada di atas bara api, aromanya yang khas akan tercium sampai jauh, bahkan sampai jarak ratusan Meter bahkan Kilometer.

Author; Ranto Hutapea
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate

Total Tayangan Halaman

Wikipedia

Hasil penelusuran

Postingan Populer

Arsip Blog